Yup, Ines Putri Tjiptadi Chandra (22). Ia masih tak percaya ketika Miss Indonesia 2011, Astrid Ellena, dan Miss World 2011 asal Venezuela, Ivian Lunasol Sarcos, menyematkan mahkota di kepalanya.
Kebanggaan itu terpancar dari raut muka dan matanya yang berkaca-kaca. Ines masih tak menyangka, ia bisa jadi pemenang dari 700 pendaftar yang menginginkan menjadi yang tercantik di Indonesia.
"Semua finalis mempunyai kemampuan dan talenta yang luar biasa. Mereka semua cantik juga," ujar Ines, Minggu (29/4) dini hari, dalam konferensi pers usai acara.
Siapa yang tak menyangka, dibalik sisi feminimnya, perempuan kelahiran Denpasar, 5 September 1989, ini ternyata seorang atlet golf profesional. Ia peraih medali emas dan perak pada PON 2004. Ia juga wanita termuda menjuarai Turnamen Golf Gubernur Bali Cup dan pernah masuk dalam Tim Nasional Golf Indonesia.
Ines sejak lama juga pecinta basket, renang, dan voli. Dari kebiasaannya itu, ia terbiasa disiplin, kerja keras, dan pantang menyerah. Setelah menyandang gelar Miss Indonesia 2012, ia ingin membawa nama harum Indonesia di bidang olah raga dan budaya pada ajang Miss World nanti.
"Pastinya, saya ingin berhasil di Miss World, sehingga membanggakan Indonesia. Itu adalah cita-cita saya," imbuh peraih beasiswa University of Georgia ini.
Selain ingin memajukan dunia olahraga Tanah Air dan membawa nama bangsa ini ke ajang Miss World, Ines juga akan mencari solusi kesehatan dan pendidikan. Mengingat, dua hal itu masih terpuruk dan menjadi masalah paling krusial di negeri ini.
Indonesia Tersenyum
Sementara, berbicara Miss World. Tahun 2013 nanti, Indonesia boleh tersenyum, di tanah kelahiran Ines pula, ajang bergengsi dunia tersebut bakal digelar. Indonesia akan menjadi tuan rumah kontes kecantikan internasional Miss World ke-63 pada tahun 2013, yang rencananya akan digelar di Nusa Dua, Bali.
"Kami mencoba untuk membuat penyelenggaraan Miss World di Indonesia dan kemarin saat kunjungan Miss World 2011 di Bali. Hasilnya, mereka bersedia mau menyelenggarakan Miss World di Indonesia," ungkap pendiri Miss Indonesia Organisation, Liliana Tanoesoedibjo, saat jumpa pers kedatangan Miss World 2011, Iviana Sarcos, Jumat (27/4), di Jakarta.
Menurut Liliana, penyelenggaraan Miss World di Indonesia merupakan ajang mempromosikan Indonesia ke mancanegara. Kontes kecantikan yang diprakarsai pada tahun 1951 itu diikuti oleh 132 negara peserta dan ditayangkan di 170 negara.
Sebagai tuan rumah, Indonesia juga mendapat jatah juri, sehingga diharapkan dapat memperbesar kesempatan Indonesia untuk memenangkan kontes yang awalnya merupakan festival kontes bikini itu.
"Dampaknya sangat besar. Negara kita bisa lebih terkenal," tandas Liliana.
Pada ajang Miss World 2013 nanti juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara, karena akan ditonjolkan budaya Indonesia dalam konsepnya.
"Kita akan melakukan persiapan yang terbaik, karena akan membawa Indonesia ke mancanegara. Tema belum ada, tapi detail semua mengenai Indonesia sudah siap," urai Liliana.
Miss World 2011 Antusias
Miss World 2011, Ivian Lunasol Sarcos, yang tadi malam mengenakan busana hasil karya dari Marga Alam, dengan gaun berwarna gold - berbordir bunga-bunga dan paet pun tak ketinggalan menyatakan kecintaannya dengan Indonesia. Apalagi, pagelaran bergengsi wanita cantik se-dunia tahun depan bakal berkumpul di pulau se-eksotik Bali.
"Saya antusias sekali menghadiri malam puncak Miss Indonesia 2012 dan berharap dapat menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia untuk terus berkarya dan berprestasi - khususnya di dunia Internasional," ungkap Ivian.
Ivian mengaku, senang mendapat sambutan yang hangat di Indonesia. "Saya senang disambut dengan hangat dan tangan terbuka," tandas Ivian.
Sebelum tiba di Jakarta, Ivian menghabiskan 5 hari di Denpasar dan mengikuti serangkaian kunjungan di Bali, diantaranya beraudiensi dengan Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, mengunjungi The Amphitheater Nusa Dua, Garuda Wisnu Kencana, Bali Collection, dan Rock Bar Ayana.
Ivian, yang berusia 21 tahun itu, memenangkan predikat Miss World 2011 yang diadakan di London, Inggris pada 6 November tahun lalu dan sukses mengalahkan 112 kandidat dari negara lain
