Gairah industri musik Indonesia hingga akhir 2008 terus meningkat. Grup band, vokal grup, dan penyanyi solo bermunculan mengusung genre musik pop, jazz, atau pop alternatif. Pada 2009, musik rock mencoba bangkit yang ditandai dengan munculnya kembali dua grup ternama, Jamrud dan Boomerang.
Grup band Jamrud dan Boomerang sama-sama sudah lama tidak merilis album. Jamrud kali terakhir merilis album All Access (2005), sedangkan album terakhir Boomerang, Urban Noustic (2004).
Bagi Jamrud, terhentinya proses kreativitas menggarap album itu lebih disebabkan masalah internal. Tiba-tiba saja, kata Azis M.S., gitaris band asal Bandung tersebut, semangat bermusik menurun drastis. "Jujur, namanya boring (jenuh, Red) itu melanda semua pemain, termasuk aku. Itu benar-benar mentok," curhatnya saat berbincang dengan Jawa Pos di studio Jak TV kemarin (27/12).
Dampaknya, lanjut Azis, ketika label menyodori tawaran untuk menggarap album secepatnya, mereka tidak bisa memenuhi. Semakin mendekati deadline, Azis hanya bisa menjawab dengan janji-janji kosong. "Karena nggak ada motivasi," akunya.
Begitu pun Krisyanto, sang vokalis yang akhirnya memutuskan untuk mundur dari band yang sudah diperjuangkan selama 11 tahun itu. "Aku nggak bisa ngotot mempertahankan supaya Yanto (sapaan Azis kepada Krisyanto, Red) tidak keluar. Sebab, aku juga merasakan jenuh seperti dia," tuturnya.
Bagaimana tidak, kata Azis, sekitar 10 tahun, mereka selalu bersama mengarungi hari di studio, lalu show dari panggung ke panggung. "Kecuali Aceh, Ambon, Papua, belum pernah kita injak. Tapi, lainnya, termasuk Jepang, Korea, Australia, itu semua pernah," papar pria kurus berambut gondrong itu.
Dalam kurun 10 tahun, menurut Azis, aktivitas tersebut terus berulang, singgah di tempat yang sama hingga beberapa kali. Sampai-sampai, di setiap tempat yang dikunjungi itu, mereka sudah tidak bisa lagi merasakan suasananya, kecuali hanya tidur di hotel, lalu manggung. "Pernah dalam setahun, ada hampir 100 kali main," ungkapnya.
Krisyanto dan Herman (drum) akhirnya hengkang, mencari kegiatan lain untuk menghindari kejenuhan itu. Tetapi, Azis memutuskan untuk bertahan, meski pada akhirnya Jamrud vakum satu setengah tahun. "Lama-lama gatal. Badan pegal-pegal rasanya kalau tidak manggung," tuturnya.
Selain itu, tidak dimungkiri, uang tabungan semakin menipis. Kondisi tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan ketika Jamrud rutin merilis album. "Setinggi-tingginya uang ditumpuk, kalau tidak diputar dan tidak ada pemasukan, menipis juga," ujarnya.
Jamrud yang menyisakan Azis dan Ricky (bas) sebagai personel asli itu akhirnya mengadakan audisi, mencari vokalis, gitaris, dan drummer. Hampir setahun, akhirnya mereka mendapatkan yang mereka cari. Tiga personel baru tersebut adalah Jaja Amdonal alias Donal (vokal), Danny (drum), dan Irwan (gitar). "Januari kita rencananya merilis album kedelapan. Judulnya New Performance 2009," kata Azis promosi.
Begitu pun Boomerang. Grup yang kini beranggota Roy (vokal), Andry Franzzy (gitar), Hendry (bas), dan Martin Farid (drum) itu siap kembali dengan album kedelapan di bawah naungan label Log Record.
Setelah album Urban Noustic (2004), menurut Roy, mereka sebenarnya segera merilis album lagi untuk 2005. Tapi, di luar dugaan, John Paul Ivan (gitar) yang juga salah seorang personel penting band itu resign. "Akhirnya, kita cari personel baru. Tapi, mencari yang baru itu tidak mudah karena bukan sekadar skill, tapi juga harus satu ide," ujarnya.
Di sisi lain, tawaran manggung untuk Boomerang terus berdatangan. Akibatnya, selama itu, Boomerang menggunakan jasa additional player sambil mengaudisi. "Sempat ada lima nama, tapi akhirnya kita pilih Andry dari Power Slave. Kebetulan dia kawan lama," tuturnya.
Album terbaru Boomerang rencananya dirilis awal 2009, tidak lama setelah Jamrud. "Selain di panggung, album ini memang untuk membuktikan bahwa kita masih berkarya," tegas Roy.